POTOKLIK.ID – Produk minyak goreng LimOIL mendapat respon baik dari Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman.
Pasalnya, minyak goreng LimOIL merupakan bahan bakunya dari hasil perkebunan sawit masyarakat lokal.
Minyak goreng LimOIL dikembangkan di Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur.
Komitmen Gubernur Sulawesi Selatan dalam mendukung minyak goreng LimOIL ditunjukkan dalam pertemuan yang berlangsung di Kota Palopo, Sabtu 17 Mei 2025.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Bupati Luwu Utara, Andi Rahim, dan Penjabat Walikota Palopo, Firmanza, serta pelaku usaha LimOIL, Muh. Rosyidik.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Andi Sudirman menyampaikan apresiasinya atas inisiatif industri hilir seperti LimOIL yang dinilai mampu memberikan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.
Menurutnya, Ini bentuk nyata inovasi daerah yang patut diapresiasi. Pemerintah provinsi tentu akan memberikan dukungan sesuai kapasitas, karena ini sejalan dengan program strategis kita dalam mendorong hilirisasi industri dan kemandirian pangan.
Rosyidik, pemilik LimOIL, turut menyampaikan rasa terima kasih atas atensi dan respon positif dari Pemerintah Provinsi Sulsel.
Menurutnya, dukungan ini menjadi semangat baru bagi pengembangan LimOIL agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
“Kami berterima kasih atas perhatian langsung Bapak Gubernur. Ini bukan hanya dukungan moral, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami siap menjadikan LimOIL sebagai produk andalan yang membanggakan Sulawesi Selatan,” tutur Rosyidik.
LimOIL merupakan produk minyak goreng sawit yang diproduksi dari hasil pertanian lokal, dengan proses produksi yang telah memenuhi standar kesehatan pangan. Sejak dirintis, LimOIL mendapat sambutan positif dari masyarakat dan tengah menjajaki ekspansi distribusi di wilayah Sulawesi Selatan.
Pertemuan di Palopo ini menjadi titik terang bagi penguatan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha lokal dalam rangka meningkatkan ekonomi daerah melalui sektor hilir pertanian.
Diketahui, PT IASI sudah beroperasi dari Desember 2021 untuk jual beli buah sawit. Sementara untuk refinery minyak goreng dimulai 2022, proses pembangun dan perakitan mesin sampai sekarang.
Buah sawit andalan yang diolah PT IASI berasal dari kebun petani lokal Luwu Timur.
Adapun minyak goreng yang diproduksi rata-rata sekitar 3.000 kilogram per hari dan per bulan sekitar 75.000 kilogram.
PT IASI mengklaim harga minyak goreng yang dipasarkan lebih terjangkau dari minyak goreng yang hari ini beredar dipasaran.***
Komentar