Budiman Prioritaskan Program Realistis Berdasarkan Anggaran Daerah Luwu Timur

POTOKLIK.ID – Kandidat petahana bupati Luwu Timur, Budiman melakukan kunjungan ke beberapa lokasi, di Kecamatan Angkona, Kabaten Luwu Timur, Selasa 1 Oktober 2024.

Budiman menegaskan, jika dirinya tidak senang dalam mengumbar janji politik untuk menarik simpati pemilih.

Menurutnya, seluruh program yang telah disusun dan dimasukkan ke dalam visi misinya untuk lima tahun kedepan merupakan program yang realistis dan telah disesuaikan dengan porsi dan kemampuan belanja daerah.

“Visi misi kita itu harus realistis dan masuk akal. Apa yang kita janjikan itu harus bisa dilaksanakan. Sebab pemimpin itu harus siap untuk ditagih ketika menjabat,” katanya.

Sebab kata Budiman, seorang pemimpin yang tidak mampu merealisasikan program yang telah dijanjikan akan dinilai sebagai pemimpin yang suka berbohong.

Kandidat nomor urut 2 itu menjelaskan, setiap program yang akan dilaksanakan pemerintah itu harus berjalan sesusai dengan peraturan yang berlaku.

Sehingga katanya, meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami kenaikan, namun alokasi anggaran untuk setiap sektor itu telah diatur dalam Undang-Undang (UU).

Sektor pendidikan misalnya, Budiman menjelaskan, khusus sektor ini pemerintah daerah wajib mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen dari jumlah APBD.

“Kemudian hal yang wajib pemerintah daerah anggarkan yakni gaji pegawai, Dana Desa. Untuk sektor kesehatan pemerintah daerah wajib mengalokasikan anggaran sebesar 10 persen,” katanya.

“Pembangunan insfraktruktur itu wajib kita alokasikan anggaran sebesar 25 persen dari APBD, belum lagi sektor pertanian dan lainnya,” sambung Budiman.

“Nah sisa anggaran inilah, yang nantinya bisa dialokasikan untuk bantuan dana hibah, seperti pembangunan masjid dan lainnya,” jelasnya.

Kandidat kata Budiman seharusnya memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat dengan tidak mengumbar janji manis kepada warga.

“Jadi itulah yang harus dilakukan, kita janjikan apa yang memang kita bisa lakukan, sehingga kita tidak dinilai membodohi masyarakat,” pungkasnya.***