POTOKLIK.ID – Kabupaten Luwu Timur masuk dalam peta proyek strategis nasional (PSN) dengan pembangunan Kawasan Industri Malili yang akan digarap oleh PT. Indonesia Huali Industry Park (IHIP).
Proyek ini diproyeksikan menjadi “mesin penggerak” ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Luwu Timur.
PT IHIP, perusahaan yang bergerak di sektor industri pemurnian nikel (smelter), siap menggelontorkan investasi fantastis senilai Rp. 221 Triliun! Proyek ini akan membuka peluang kerja bagi sekitar 45.000 orang, dengan prioritas bagi masyarakat dan tenaga lokal, serta UMKM di Luwu Timur.
“Kami berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dan tenaga lokal, serta UMKM lokal Kabupaten Luwu Timur,” tegas Kevin Yatmino, Direksi PT IHIP.
“Keberadaan Kawasan Industri ini akan meningkatkan PAD Kabupaten Luwu Timur dan taraf hidup masyarakat sekitar,” Tambahnya.
Bupati Luwu Timur, Budiman, tak kalah semangatnya.
Ia telah mengajukan permohonan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) kepada Kementerian ATR/BPN untuk kawasan industri seluas 978,245 Ha. Respon positif langsung diberikan oleh Kementerian ATR/BPN dengan menggelar rapat koordinasi pada 1 Oktober 2024 di Jakarta.
“Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus mendorong percepatan penyelesaian perizinan kawasan industri ini agar segera dapat beroperasi,” ujar Budiman.
Jika sesuai rencana, tahapan konstruksi akan dimulai setelah seluruh perizinan selesai. Kawasan Industri Malili yang berada di tiga desa, yaitu Harapan, Pongkeru, dan Pasi-Pasi, di Kecamatan Malili, siap menjadi “lokomotif” kemajuan Luwu Timur.
Proyek ini bukan hanya tentang industri, tetapi juga tentang masa depan Luwu Timur yang lebih cerah. Dengan investasi besar dan komitmen kuat dari PT IHIP, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah, Kawasan Industri Malili siap “membara” dan membawa Luwu Timur menuju era keemasan.
Komentar