POTOKLIK.ID – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) membentuk Gerakan Pencegahan Stunting dan Pemenuhan Gizi (Genzi) di Gedung Ontaeluwu, Luwu Timur, Sorowako, Rabu (12/6/2024).
Pada kegiatan tersebut, PT Vale menyerahkan bantuan paket makan sehat secara simbolis kepada tiga ibu hamil dan tiga bayi kurang gizi dan selanjutnya akan diserahkan juga ke area kecamatan lain di area pemberdayaan. Adapun paket yang akan didistribusikan sekitar 450 paket.
Kegiatan disaksikan langsung oleh Bupati Luwu Timur Budiman, dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo.
Anggota Genzi merupakan anak-anak usia remaja, yang dipilih menjadi ujung tombak edukasi remaja lainnya di sekolah. Peran mereka melakukan edukasi pola hidup sehat, cegah stunting di 11 SMA dan sederajat yang tersebar di empat kecamatan area pemberdayaan PT Vale.
Head of External Relations Endra Kusuma mengatakan, Perseroan bersama Pemda Lutim mengaku akan terus mendorong inovasi-inovasi pencegahan stunting, dengan melibatkan para remaja guna mempersiapkan generasi yang sehat di masa depan.
Selain itu, upaya yang dilakukan oleh Perseroan dalam penanganan stunting adalah membagikan makanan sehat untuk ibu hamil dan bayi kurang gizi, dimulai dari Kecamatan Nuha dan dilanjutkan ke area pemberdayaan PT Vale lainnya. Makanan sehat dan bergizi akan dibagikan setiap bulan hingga angka stunting di empat area pemberdayaan menurun.
Program ini perlu dilakukan, sebab salah satu faktor terjadi stunting dipengaruhi oleh kurangnya akses makanan ibu hamil dan balita terhadap makanan bergizi dan tidak beragam. Selain itu, kegiatan ini masih lanjutan dari program PPM Health 2023 yang dikembangkan dalam istilah “Aksi Piring Ku” di dalamnya terdapat kegiatan sarapan sehat, senam sehat, makan buah, dan minum tablet tambah darah, berkolaborasi dengan Puskesmas Nuha.
Endra menegaskan, kegiatan ini selaras dengan tujuan PT Vale, yakni hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik bersama. Menurutnya, esensi pertambangan berkelanjutan adalah membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan.
“Ini bagian dari upaya perusahaan dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting hingga 14% di Indonesia, khususnya Lutim. Dengan menekan angka stunting, ke depannya akan tercapai generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengapresiasi PT Vale yang memiliki program sejalan dengan program pemerintah. PT Vale dinilai tidak hanya fokus terhadap keuntungan, tetapi juga sangat memperhatikan lingkungan, dan kemajuan masyarakat sekitar area operasinya.
“Hari ini saya saksikan sendiri, PT Vale memiliki kepedulian besar terhadap kemajuan masyarakat. Dengan demikian, saya optimis sumber daya manusia (SDM) Lutim akan unggul,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan, Sumber Daya Alam (SDA) akan habis. PT Vale dalam beroperasi telah mempersiapkan kehidupan masyarakat pascatambang, dengan menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. “Saya yakin ketika SDA habis dan PT Vale meninggalkan Lutim, maka pasti akan banyak profesor, doktor dan orang hebat di Lutim karena telah dibina sejak awal oleh PT Vale bersama Pemda Lutim. Suatu saat Lutim akan menjadi centre of excellence dari suatu perkembangan kemajuan,” paparnya.
Selain itu, Hasto juga mengapresiasi kolaborasi Pemda Lutim, PT Vale, dan masyarakat dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di daerahnya.
“Saya sangat bangga atas kolaborasi antara Pemda, PT Vale, dan masyarakat yang terus mendukung upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Lutim. Semoga upaya ini mampu menurunkan prevalensi stunting hingga 14% di Lutim,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Budiman juga memuji PT Vale yang selalu mendukung program pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM di Lutim. Katanya, selama 56 tahun PT Vale di Lutim selalu membawa kebaikan dan kebersamaan, antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
“Tahun ini PT Vale menyalurkan 300 juta kepada 38 desa binaan di area pemberdayaan di luar program rutin PT Vale, dan 30% dari anggaran tersebut, disalurkan untuk kegiatan intervensi spesifik dan sensitif percepatan penurunan stunting di desa. Saya berharap anggaran yang diberikan PT Vale dapat tepat guna dan dimanfaatkan dengan baik,” tegasnya.
Budiman juga memaparkan mengenai data stunting di Lutim, dari laporan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Lutim 2022 adalah 22,6%. Sementara pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 sebesar 26%, atau terjadi kenaikan 3,4%.
“Untuk itu, diperlukan upaya kita semua untuk terus menekan angka stunting di Lutim menjadi 14% pada 2024. Berdasarkan data, kondisi pada April 2024, jumlah balita di Lutim 20.129 anak, yang terdeteksi stunting sebanyak 748 anak, dengan rincian 216 sangat pendek dan 532 pendek. Melalui kegiatan hari ini, diharapkan menjadi momentum untuk kita bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Luwu Timur, dengan mencegah kelahiran stunting baru,” paparnya.***