Diduga Mark-up, Guru Layangkan Mosi Tidak Percaya Kepada Kepala SMPN 1 Wasuponda

4. Tidak adanya perkembangan yang signifikan baik dari sisi sarana (fisik sekolah) maupun prasarana sekolah selama masa kepemimpinannya.

5. Terciptanya suasana yang tidak kondusif dalam pelaksanaan KBM disebabkan sikap kepala sekolah yang pilih kasih bahkan terkesan arogan terhadap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

6.Kepala sekolah dianggap tidak memiliki itikad baik sebagai pemimpin yang pantas dijadikan teladan bagi guru-guru di sekolah. Bahkan, kepemimpinan kepala sekolah yang kerap kali menakut-nakuti tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan kebijakannya yang tidak populer.

Baca Juga: Hadiri Penamatan Masal di Towuti, Bupati Luwu Timur: Tidak Gampang Menjadi Guru

Sementara itu, Kepala Bidang Pembina SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Luwu Timur, Darmawan mengatakan mosi tidak percaya itu disampaikan oleh 9 guru dari 50 guru di SMP Negeri 1 Wasuponda.

“Di sekolah itu ada 50 guru, ada yang dua orang mengasut temannya. Mungkin guru ini pernah ditegur sama kepala sekolah karena malas,” Kata Darmawan, Jumat 16 Juni 2023.

Sebab kata Darmawan, berdasarkan pengakuan Kepala SMP Negeri 1 Wasuponda Basra saat dimintai klarifikasi permasalahan itu muncul karena Basra pernah menegur salah satu guru.

Baca Juga: HUT ke 11 Desa Sindu Agung, Turnamen Panen Cup IX 2023 Resmi Dibuka

“Saya ini (Basra) orangnya disiplin. Ada guru saya yang malas kemudian saya tegur mungkin itu tidak nyaman jadi dua orang itu menghasut temannya 9 bertandatangan dari 50 orang untuk mosi tidak percaya. Tidak benar itu pak mungkin dendam pribadi,” kata Darmawan, menirukan penjelasan Basra.

Terkait persoalan itu, pihak Dinas Pendidikan masih terus melakukan pemantauan dan evaluasi terkait kondisi para guru di SMP Negeri 1 Wasuponda.

Baca Juga: Sufriaty Budiman Singgung Soal Program Bupati Luwu Timur di Hadapan TP PKK Desa Wonorejo Timur

“Kami masih pantau, untuk mosi tidak percaya kami belum bisa menganggap bermasalah,” Jelasnya.

Sedangkan, terkait mark-up yang dialamatkan kepada kepala sekolah sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya pelanggaran. Akan tetapi pihaknya akan membentuk tim terkait benar atau tidaknya informasi tersebut.

“Sejauh ini kami belum temukan. Tapi kami akan bentuk tim,” Pungkasnya. ***

Komentar