POTO KLIK – Jusuf Kalla atau yang akrab di sapa JK memberikan penjelasan terkait pernyataan nominal pembayaran dan tingkat bunga utang negara yang meningkat menjadi Rp 1000 triliun per tahun.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai JK mengatakan utang negara kini telah mencapai Rp 7,85 triliun.
Dia juga percaya bahwa total utang pemerintah akan melebihi 8.000 triliun rubel dalam waktu dekat.
“Pasti naik Rp 8.000 triliun dalam beberapa bulan ini,” Kata JK seperti dikutip saluran TV pemerintah, Sabtu (10/6/2023).
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu mengatakan, obligasi negara saat ini didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN). Suku bunga rata-rata SBN sendiri dikatakan 6,5 persen per tahun.
Dengan asumsi utang negara Rp 8.000 triliun, dikuasai SBN dengan bunga 6,5 persen, JK menyebut besaran bunga yang dibayarkan pemerintah melebihi Rp 500 triliun per tahun.
“Itu hanya bunga. Utang ini dicicil, tergantung jangka waktu pinjaman, rata-rata 10 tahun, jadi utang itu harus dilunasi dalam 10 tahun,” kata JK.
Menurut JK, berdasarkan asumsi tersebut, modal nominal pemerintah sekitar Rp 700 triliun per tahun. Oleh karena itu, total pembayaran utang lebih dari Rp 1.000 miliar per tahun.
“Ini baru perhitungan kasar dan perhitungan data bunga yang dibayarkan tahun ini Rp
50 (triliun),” katanya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan menolak klaim JK bahwa nominal pembayaran utang negara meningkat Rp 1.000 triliun per tahun.
Menurut juru bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo, pemerintah sangat berhati-hati dan bertekad membayar pokok dan bunga utang.
Ia juga menunjukkan data pengeluaran keuangan pemerintah yang tidak mencapai 1 triliun rubel, tetapi meningkat setiap tahun. Berdasarkan informasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) BPK, pemerintah akan membelanjakan Rp 902,37 triliun pada 2021 untuk membayar utang pokok dan bunga. ***