Kakak Terduga Bantah Oknum Polisi Peras Pengedar Narkoba dan tak Ada Negosiasi, AKP B: Kami Geledah Tapi tak Ditemukan BB

POTOKLIK.ID.PALOPO – Beredar Oknum Polisi Polda Sulsel diduga terlibat pemerasan terhadap terduga pengedar narkoba hingga korban disuruh membayar Rp50 juta dengan dalih untuk dibebaskan, dibantah kakak terduga inisial F.

Itu bermula pada 14 Maret 2025, sekira pukul 20:00 Wita, tim Polda Sulsel, mendatangi rumah terduga R yang berada di BTN Nyiur Permai Kota Palopo.

Kedatangan tim ke rumah terduga karena terduga R selama ini dicurigai sebagai pengedar dan bandar pil koplo.

Tentu saja saat tim menjalankan tugasnya, dilengkapi dengan surat perintah.

Ketika tim hendak melakukan penggeledahan, disitu F kakak R terduga menahan aparat kemudian meminta kepada tim agar memperlihatkan surat tugas.

Saat surat tugas diperlihatkan, tim akhirnya diizinkan untuk masuk melakukan penggeledahan.

Sayang ketika itu, tim sama sekali tidak menemukan adanya barang bukti narkoba.

Namun tidak sampai disitu, tim kemudian melakukan interogasi terhadap terduga R.

“Kurang lebih 30 menit setelah adik saya (R) diintrogasi dan saat penggeledahan memang barang yang dicari tidak ada, maka saya minta baik-baik kepada bapak-bapak polisi supaya meninggalkan rumah kami. Kalau soal penangkapan pelaku yang katanya pacar R, sama sekali kami tidak tahu. Begitupun dengan interogasi yang katanya dilakukan di hotel, juga sama sekali kami tidak tahu,” kata F kepada wartawan menyanggah adanya tudingan dan oknum polisi di Polda Sulsel diduga melakukan pemerasan terhadap yang diduga pengedar narkoba dan Pil Koplo, Rabu, 26 Maret 2025.

Ditanya soal negosiasi dan uang sebanyak Rp50 juta yang diberikan ke aparat, F justru mempertanyakan dimana uang sebanyak itu bisa diperoleh, sedang penghasilannya hanya dibawah rata-rata.

“Untuk hidup sehari-hari saja kami susah apalagi mau bayar sampai Rp50 juta. Kami juga sekeluarga justru heran ketika diberitahu bahwa ada pemberitaan yang menyeret nama besar keluarga kami, padahal kami sama sekali tidak pernah bercerita mengenai masalah ini ke orang lain,” tegasnya.

“Memang sempat ada tetangga yang kepoin, kenapa ada mobil petugas polisi parkir depan rumah, ya untuk menutupi aib R kami hanya sampaikan ke tetangga itu keluarga,” tambahanya.

Menurut F, dirinya perlu meluruskan adanya pemberitaan agar tidak terjadi kesalahpahaman baik antara keluarganya dengan aparat penegak hukum.

“Jadi, apa yang saya sampaikan ini memang seperti itu kronologi kejadiannya. Jadi, sekali lagi atas nama keluarga meminta kepada pihak-pihak yang tidak berkompeten untuk tidak lagi mengusik masalah ini,” pintanya.

Terpisah, AKP B yang dikonfirmasi terkait adanya pencatutan pangkat dan inisialnya yang termuat di pemberitaan, membenarkan waktu dan tempat kejadian. Hanya, saja ketika dilakukan penggeledahan timnya benar-benar tidak menemukan barang haram seperti yang disebut.

“Ya rumah terduga kami geledah setelah kami memperlihatkan surat tugas. Dan memang tidak ada barang bukti tapi kami sempat mengambil keterangan R setelah itu kami disuruh secara baik-baik meninggalkan rumah terduga,” beber pria tiga balok ini.(*)

Komentar