KPOTO KLIK – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu Timur, Hj. Sufriaty Budiman, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua II Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), memaparkan peran TPPS dalam upaya percepatan penurunan stunting di tingkat desa. Sosialisasi ini diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lutim pada Senin (6/11/2023).
Sufriaty menjelaskan bahwa stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun akibat kekurangan gizi kronis, merupakan masalah serius, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Ia menyebut bahwa stunting dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, ekonomi, budaya, dan faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan.
“Faktor lingkungan, termasuk sanitasi yang buruk, air minum yang tidak bersih, dan lingkungan yang tidak sehat, dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan menyebabkan stunting,” jelas Sufriaty.
Wakil Ketua TPPS tersebut menyoroti dampak stunting pada produktivitas dan pendapatan di masa depan, serta beban biaya kesehatan dan pendidikan yang meningkat. Dia menekankan peran TPPS dalam mengoordinasikan dengan pihak terkait, seperti puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk mempercepat penurunan stunting di desa.
“TPPS juga bertugas mengimplementasikan program penurunan stunting dengan memperhatikan aspek kesehatan, gizi, dan sanitasi, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program tersebut di desa-desa,” tambahnya.
Sufriaty juga mengungkapkan tahapan implementasi yang akan dilakukan, dimulai dari pendataan dan analisis. Tim akan melakukan pendataan dan analisis kondisi stunting di desa sebagai dasar untuk merancang strategi penurunan stunting yang tepat dan efektif.
Pada kesempatan tersebut, Koordinator Program Manajer Sekretariat Satgas BKKBN Sulsel, Andi Irfanji, sebagai pemateri kedua, membahas Peningkatan Kapasitas TPPS. (hel/ikp-huma/kominfo-sp)