Rakor Lintas Sektor dan Sosialisasi Pencegahan DBD di Kecamatan Malili, Sinergi untuk Kebersihan Rumah Tangga

POTO KLIK – Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor dan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Malili melibatkan tiga Stakeholder yakni ; Pemerintah Kecamatan Malili, Dinas Kesehatan Lutim dan PT. Vale Indonesia.

Rakor yang digelar di Aula Kantor Camat Malili, Kamis (07/09/2023) ini, dibuka Camat Malili, Nasir Dj, didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan, Andi Tulleng, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Management PT. Vale, dan dihadiri Management PT. Citra Lampia Mandiri (CLM), Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa se-Kecamatan Malili, dan para Kepala Sekolah.

Camat Malili, Nasir Dj. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, dalam menangani masalah DBD ini perlu namanya kerjasama dan sinergi khususnya bagi rumah tangga, karena susah diberantas kalau tidak ada sinergitas.

“Biar bagaimana kita sebagai pemerintah, kepala sekolah, dan perusahaan dalam memberikan bantuan tapi kalau kesadaran dalam rumah tangga tidak ada, maka tidak akan selesai permasalahan ini,” ujarnya.

Maka dari itu, kata Nasir, ujung tombak penyelesaian DBD ini adalah rumah tangga, karena jika rumah tangga tidak membersihkan halamannya, DBD ini tidak akan selesai.

“Kita berharap ada cara tersendiri mungkin yang bisa kita coba lakukan dengan melibatkan swasta, perusahaan yang Insha Allah teman-teman dari Vale dan CLM bisa membantu kita dalam wilayah pemberdayaan. Jadi, mari kita berkolaborasi dan bersinergi sehingga semua persoalan terkait DBD ini bisa diselesaikan dengan tuntas,” jelas Nasir.

Sementara Sekdis Kesehatan, Andi Tulleng mengatakan, rakor ini sebenarnya sudah dua bulan diagendakan bersama teman-teman dari PT. Vale, dan kegiatan ini sudah terlaksana di empat kecamatan pemberdayaan, Kecamatan Malili adalah yang terakhir.

“Kenapa Malili terakhir, karena biasanya kecamatan Ibu Kota yang smash semua. Makanya nanti ada beberapa rangkaian kegiatan yang diawali dengan sosialisasi dan akan dilanjutkan jadwal-jadwal PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan sekaligus akan ada pelatihan khusus di sekolah,” imbunya.

Andi Tulleng mengungkapkan, DBD ini, ada indikasi trend nya akan meningkat dari tahun 2022, karena jika dilihat kasusnya pada tahun 2022 ada 286 kasus. Sementara tahun 2023 sampai bulan Agustus, kasusnya sudah hampir 200, makanya untuk mengantisipasi hal tersebut teman-teman dari Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi sekaligus aksi.

“Masalah DBD selalu terkait dengan Foging padahal Foging sebenarya ada pestisidanya, yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan manusia jika terkontaminasi. Maka salah satu cara untuk memberantas persoalan DBD baiknya ialah dengan pemberantasan sarang nyamuk,” ungkapnya.

“Caranya ialah dengan melakukan 3M plus, nanti secara teknis teman-teman dinas kesehatan akan menyampaikan dalam sosialisasi ini,” tutup Andi Tulleng.

Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi berupa pemaparan materi dari Analisis Penyakit Menular Bidang P2P Dinas Kesehatan Luwu Timur, Nurhidayah, SKM. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)