POTO KLIK – Sejumlah nelayan pemburu Taripang di Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan saat ini hanya bisa gigit jari kehilangan mata pencarian yang diduga sebebkan oleh aktivitas pertambangan.
Dalam periode 15 tahun terakhir, nelayan di desa itu menjadikan teripang sebagai salahsatu sumber ekonomi karena memilik nilai jual yang tinggi dan menjanjikan.
Daerah penangkapan teripang yang dilakukan oleh nelayan, memiliki karakteristik substrat pasir berlumpur, pasir vegetasi lamun, dan pasir bercampur pecahan karang dengan kedalaman 0,5 hingga 2 meter.
Hanya saja, untuk saat ini sebagian nelayan teripang di Desa ini hanya bisa gigit jari karena tak lagi bisa merasakan manfaat dari biota laut yang satu ini.
Hal itu dikarenakan kehadirannya yang kini semakin sulit dijumpai di pesisir laut.
Sudirman (43) salah seorang nelayan lokal yang pernah merasakan hasil dari penjualan teripang yang ia tangkap di perairan dangkal laut lampia.
“Dulu kami mencari taripang dimalam hari dengan membawa lampu atau senter menyusuri laut ketika surut, kemudian kami jual di pengepul teripang dangan harga yang mahal” Ucap Sudriman, Sabtu, 18 Februari 2023.
Sudirman mengaku pencarian Taripang aktif dilakukan pada saat musim timur atau musim puncak yakni antara bulan Mei-Juli dan musim barat (musim paceklik) pada bulan Agustus – November.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan tangkap dan jual beli teripang ini masih aktif di Desa Harapan hingga tahun 2011 lalu karena popuslasi teripang yang masih melimpah, hingga akhirnya aktifitas ini nyaris terhenti terhenti karena sulitnya menemukan teripang.
Sekaitan dengan teripang dilaut Lampia (Harapan) Kehadiran perusahaan pertambangan pun disebut-sebut (Diduga) sebagai dalang atau sebab lenyapnya biota laut yang pernah menjadi primadona masyarakat pesisir di Desa ini.