Petani Sampaikan Keluhannya Soal Kouta Pupuk Yang Dihilangkan

POTOKLIK.ID – Kunjungan Wakil Bupati (Wabup) Luwu Timur, Mochammad Akbar Andi Leluasa di Kecamatan Kalaena di tutup dengan silaturahmi bersama masyarakat petani di Desa Sumber Agung, Jumat 20 September 2024.

Seperti biasa, Wabup Akbar Andi memilih bersilaturahmi dengan warga secara sederhana dan tidak mengedepankan kuantitas sehingga seringkali Wabup Akbar duduk kumpul bersama masyarakat dengan cara lebih sederhana.

Dalam silaturahmi ini, masyarakat yang hadir yang kesemuanya adalah petani mengungkapkan keluhan dan usulan kepada pemerintah daerah melalui Wabup Akbar pada masalah di sektor pertanian.

Salah satu petani, H. Canno mengungkapkan masalah utama bagi petani sawit dan petani sawah di Kecamatan Kalaena adalah rendahnya harga hasil panen justru terjadi pada saat panen.

“Petani sawit tidak bisa menggunakan pupuk subsidi karena tidak disiapkan oleh pemerintah sehingga biaya operasional petani sawit sangat tinggi,” ungkapnya.

Menanggapi keluhan petani tersebut, Wabup Akbar menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa di tolak karena menjadi kebijakan nasional seperti petani sawit dan nelayan tambak tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi.

Dalam kondisi seperti itu bukan berarti pemerintah daerah menutup mata sehingga petani sawit dan nelayan tambak seperti di anak tirikan.

“Sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 10 tahun 2022, kuota pupuk subsidi buat petani sawit dihentikan. Sama halnya nelayan tambak tidak mendapat kuota pupuk subsidi karena pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang bernaung di bawah Kementerian Pertanian, sementara nelayan tambak masuk dalam naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ungkap Wabup Akbar.

Menurut Wabup Akbar, kurangnya kuota pupuk subsidi dan mahalnya biaya usaha tani serta rendahnya harga hasil panen membuat petani dan nelayan budidaya menjadi tertekan.

Wabup Akbar menambahkan bahwa khusus nelayan tambak dan petani sawit yang tidak mendapat pupuk subsidi, pemerintah daerah akan menempuh subtitusi atau subsidi silang untuk mengurangi beban biaya usaha tani seperti pengadaan bantuan bibit dan benih, peningkatan kualitas jalan tani, memperbaiki jaringan irigasi, pengadaan alsintan, menambah jalan tani, jembatan penghubung, dan saluran empang.

“Selain melanjutkan program pertanian yang selama ini sudah berjalan baik, Bupati Budiman akan memprogramkan hilirisasi pertanian diantaranya memfasilisitasi berdirinya RPU yang bisa menampung dan membeli hasil panen petani dengan adil, pembiayaan usaha tani melalui badan usaha tertentu, menambah anggaran untuk bantuan alsintan dan sarana produksi pertanian lainnya, serta memberikan perhatian khusus buat petani sawit seperti menambah anggaran untuk perbaikan jalan jalan tani di wilayah kebun sawit milik masyarakat,” beber Akbar.

Menanggapi pernyataan Wabup Akbar tersebut, masyarakat tani yang hadir menyambut baik visi Budiman-Akbar dalam mengembangkan pertanian di Luwu Timur.***