Pola Makan Seperti Ini Dapat Meningkatkan Resiko Stroke

POTO KLIK – Penyakit stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

Stroke tak hanya menyerang orang yang sudah tua, kondisi ini bisa menyerang kelompok umur lain. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor termasuk pola makan.

Dokter Jonathan Zeilinger, pemimpin digital GP di Babylon menyarankan tidak makan daging olahan hingga gorengan untuk mencegah tersumbatnya arteri.

Baca Juga: Tanggapan Santai Menpora Dito Ariotedjo Soal Pemanggilan Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi BTS

“Lemak jenuh dan trans adalah penyebab utama dan termasuk makanan seperti daging olahan (seperti sosis dan burger), mentega, biskuit, dan gorengan,” ungkap dr Zeilinger seperti dikutip Potoklik.id dari laman Express, Selasa, 4 Juli 2023.

Selain itu, ada makanan lain yang juga bisa meningkatkan risiko stroke, yaitu makanan dengan kandungan garam yang tinggi.

Dokter Zeilinger menjelaskan tekanan darah yang meningkat juga menyebabkan pembentukan ateroma.

“Asupan garam yang tinggi (seperti yang ditemukan pada keripik dan bakon) akan menambah risiko Anda,” bebernya.

Baca Juga: Beredar Surat Pengunduran Diri Danny Pomanto Dari Partai NasDem

Faktor kunci lain dalam risiko stroke adalah asupan gula yang tinggi. Misalnya, minuman bersoda. Ini sebagian karena hubungannya dengan penambahan berat badan dan diabetes tipe 2 yang menyebabkan kerusakan dan peradangan pada arteri.

Sementara itu, beberapa makanan dapat memiliki efek sebaliknya. Setidaknya, lima (idealnya tujuh hingga sembilan) porsi buah dan sayuran sehari untuk mengurangi kemungkinan terkena strok.

Baca Juga: Gus Baha: Doza Zina Akan Diampuni dan Bisa Masuk Surga Jika Mengamalkan Satu Kalimat Ini

Dr Zeilinger menyebutkan beberapa penelitian telah menunjukkan konsumsi buah dan sayuran yang lebih tinggi mengarah pada penurunan tingkat strok dan sebaliknya dengan asupan yang lebih rendah.

“Buah dan sayur juga mengandung serat, yang dapat membantu mencegah kadar lemak tinggi dengan cara mengikat kolesterol di usus kita,” pungkasnya.***

Komentar