POTO KLIK – Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung rekam jejak PT Vale yang telah beroperasi 30 tahun terakhir di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Jelang berkahirnya kontrak karya, PT Vale baru agresif belakangan ini.
Erick Thohir menilai, jika melihat rekam jejaknya, Vale baru agresif ketika nikel menjadi barang berharga.
Baca Juga: Nyambi Jadi Pengedar Sabu, Polisi Amankan Karyawan PDAM Palopo
“Kan mesti dia percaya sama Indonesia dari dulu dong hilirisasi, kenapa baru sekarang, kan itu sama,” kata Erick Thohir, dikutip Potoklik dari Detik, Minggu, 23 Juli 2023.
“Itulah yang ditekankan kepada Freeport juga kemarin, salah satu perpanjangannya harus ada yang namanya membangun smelter, kenapa nggak 30 tahun yang lalu,” sambungnya.
Sementara terkait divestasi PT Vale, Menteri BUMN itu mengaku jika ia berada pada posisi bertahan.
Baca Juga: Hari Bakti Adhyaksa ke 63, Yadyn: Kejaksaan Raih Tingkat Kepercayaan Publik Paling Tinggi
“Posisi saya bertahan, nanti antara Menteri ESDM dan Menteri Investasi harus duduk lagi, sama-sama. Kalau saya posisi bertahan,” jelasnya.
“Kembali yang namanya Vale harus relinquish, bukan berarti tidak suka dengan investasi luar negeri, tapi ini kan kebijakan. Freeport relinquish, pengusaha nasional juga relinquish, artinya ini sesuatu yang wajar,” tambanhya.
Baca Juga: Anda Pernah Sakit Kepala Saat Lapar? Ini Penyebabnya
Sejauh ini Pemerintah belum mengambil keputusan terkait divestasi PT Vale Indonesia Tbk. Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan, jika pemerintah akan mengambil keputusan pada bulan ini (Juli).***